Informasi Program GALFASTING klik Button dibawah ini

Pengobatan konvensional

Dalam pengobatan medis konvensional, dokter akan menyarankan tindakan operasi. Tindakan operasi yang dimaksud tidak hanya mengangkat batu yang terdapat didalam kantung empedu namun juga mengangkat keseluruhan organ kantung empedu (Cholesystectomy).

Dapat anda bayangkan organ empedu yang berperan penting dalam tubuh untuk metabolisme lemak, ketika kantung empedu diangkat akan memiliki efek buruk yang luar biasa terhadap tubuh.

Bagaimana dengan operasi batu empedu?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Universitas Santiago Chili kepada pasien yang menderita Cholelithiasis dan dilakukan tindakan Cholecystectomy. Pasien kemudian diteliti selama 24 bulan pasca operasi, kemudian ditemukan adanya peningkatan metabolisme basal, konsentrasi trigliserida hati dan serum apoB, serta produksi VLDL. Konsentrasi lemak di kedua lobus hati juga turut meningkat. Prosedur ini juga meningkatkan serum insulin yang ditandai dengan kadar gula darah postprandial yang buruk, serta bertambahnya berat badan.

Sumber: Cortés et al. Lipids in Health and Disease (2017).

Selain itu, pasca operasi batu empedu masih terbentuk di saluran empedu utama. Meskipun kantung empedu sudah diangkat, pasien masih memiliki saluran empedu yang berfungsi untuk mengalirkan empedu dari hati ke usus.

Risiko lain dilakukannya operasi batu empedu, adalah:

Kesulitan dalam mencerna makanan
Infeksi luka
Pembekuan darah
Cedera saluran empedu (kebocoran kantung empedu)
Hernia
Diare dan demam
Kerusakan pada usus atau pembuluh darah
PCS (Post Cholecystectomy Syndrome)

Program Gallfasting dirancang khusus untuk pasien kolelitiasis atau batu empedu. Gallfasting mampu menghancurkan batu empedu dan dikeluarkan melalui feses.

Dalam program ini pasien tidak hanya mengonsumsi obat namun juga diwajibkan untuk menjalani puasa. Puasa yang dimaksud adalah tidak mengonsumsi makanan atau minuman apapun kecuali buah semangka dan air putih selama 3 hari berturut-turut dalam 1 siklus. Siklus yang dibutuhkan tergantung dari jumlah dan besar dari batu empedu yang diderita pasien.

Mengapa semangka? Karena didalam semangka terkandung gula sebagai sumber energi, serta kandungan air yang tinggi sehingga penyerapan zat aktif yang terkandung didalam Program Gallfasting menjadi lebih efektif.